Pada Desember, Rusia mulai mengoperasikan rudal hipersonik baru miliknya, Avangard. China juga berinvestasi secara signifikan dalam pengembangan kendaraan hipersonik meluncur.
Putin, yang telah berjanji untuk meningkatkan kehadiran militer Rusia di Kutub Utara, berbicara tentang rudal hipersonik dan senjata Rusia generasi baru dalam pidatonya pada Maret 2018.
AS meluncurkan rudal hipersonik, yang terbang dengan kecepatan antara lima dan 20 kali kecepatan suara sebagai tanggapan atas keberhasilan pengembangan dan pengujian teknologi oleh saingan militer utamanya, China dan Rusia.
Pengembangan sistem senjata meningkatkan kemampuan pertahanan Korea Utara, kata KCNA, menggambarkan rudal hipersonik sebagai senjata strategis.
Laporan pada Sabtu malam (16/10) mengatakan militer China meluncurkan roket yang membawa kendaraan luncur hipersonik yang terbang melalui ruang orbit rendah, mengelilingi dunia sebelum meluncur menuju sasarannya, yang meleset sekitar dua lusin mil.
Rudal hipersonik jauh lebih cepat dan lebih gesit daripada yang normal, yang berarti lebih sulit untuk dicegat. Kabar itu memicu kekhawatiran AS soal kemampuan nuklir China.
Washington akan tetap fokus pada tantangan militer dari Beijing.
Peluncuran pada Rabu (6/1) adalah yang pertama Korea Utara sejak Oktober dan terdeteksi oleh beberapa militer di kawasan itu, menuai kritik dari pemerintah di Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang.
Kim mendesak para ilmuwan militer untuk lebih mempercepat upaya membangun kekuatan militer strategis negara itu baik dalam kualitas maupun kuantitas dan lebih jauh memodernisasi tentara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara yang tidak disebutkan namanya membela peluncuran rudal hipersonik Korea Utara baru-baru ini sebagai latihan pertahanan diri yang benar.